Sumber : Google
PEMBUKA
Dalam hidup begitu banyak hal yang
berubah sesuai dengan jiwa zaman salah satunya adalah perkembangan zaman
semakin canggih, hal ini tentunya menjadi pusat perhatian orang tua dalam
mengasuh anak-anak. Tak terelakan bahwa teknologi terutama telepon seluler ini
sangat mempengaruhi perkembangan mereka yakni dapat merubah kebiasaan seorang
anak-anak. Hal ini tentunya membuat orang tua harus pandai dalam memilih pola
asuh yang dapat mendidik anak sehingga mencapai kesuksesan yang diinginkan oleh
para orang tua. Pemilihan pola asuh juga berbeda-beda tergantung pada kesepakan
orang tua dalam mendidik anak-anak. Dalam kehidupan sehari-hari ditemukannya
pola asuh otoritatif dan otoriter terutama pada keluarga Bapak Aris dan Ibu
Seran.
ISI
1. Pola Asuh Otoritatif.
Pola asuh pada bagian ini mengutamakan tentang komunikasi
dua arah antara orangtua dan anak. Pada pola ini mengajarkan untuk mengutarakan
pendapatnya serta memberikan peluang untuk berekspresi dalam menggunakan
digital sedangkan para orang tua mendengarkan sudut pandang anak serta menciptakan
rasa pengertian dan kesadaran pada anak mengenai batasan-batasan secara tegas
sehingga tidak terjadi salah penggunaan digital. Hal ini tentunya memberikan
dampak positif pada anak diantaranya mampu berkomunikasi dengan baik, bisa
diajak kerja sama satu sama lain dan memiliki ketrampilan sosial yang baik
dengan orang lain. Hal ini dapat dilihat dari keluarga Bapak Aris dan Ibu
Seran yang memiliki anak berjumlah empat orang. Anak sulungnya diberikan tugas
dan tanggungjawab membantu ayah bekerja sebagai sopir yakni pengangkut pasir
kepada pelanggan sepulang sekolah sekalipun demikian sekolah adalah prioritas
bagi keluarga mereka. Anak kedua bertugas di ladang yakni membersihkan gulma
yang mengganggu pertumbuhan tanaman seperti jagung dan sayur-mayur serta membawah
sebagian hasil panen yang bisa dikonsumsi serta oleh keluarga menggembalakan
ternak sedangkan anak ketiga dan bungsu membantu ibu di dapur memasak serta
menyajikan makanan untuk keluarga yang telah bekerja seharian. Penggunaan
telepon seluler sebagai anak diizinkan oleh orangtua hanya digunakan jam-jam
tertentu seperti sedang beristirahat atau saat semua tugas dan tanggungjawab yang
diberikan telah dikerjakan dengan waktu yang terbatas.
2. Pola Asuh Otoriter
Pola asu yang satu ini memiliki sifat komunikasi
satu arah karena mengontrol secara tinggi terhadap anak yakni menerapkan
displin yang sangat keras guna mengendalikan anak sehingga terkadang anak
mendapat hukuman fisik yang mempengaruhi mental anak seperti tidak berani
melakukan sesuatu karena salah, tidak berani mengemukakan pendapatnya. Hal ini
dapat dilihat lagi dari keluarga Bapak Aris terkadang terlihat keras yakni tak
segan-segan memberikan hukuman kepada anak-anak apabila tidak melakukan
pekerjaan yang telah disepakati seperti mengutamakan sekolah dan membantu kedua
oranf tua sepulang sekolah. Hal ini tentunya untuk membuat anak-anak menjadi
disiplin dalam mengerjakan tugas dan kewajiban yang telah disepakati. Pola asuh
yang begitu keras mengantarkan anak sulungnya pada kesuksesan yakni menjadi
seorang abdi negara yakni seorang tentara yang saat ini bertugas di Jakarta.
PENUTUP
Pola asuh merupakan suatu tindakan
yang penting dalam kehidupan sehari-hari karena tentang bagaimana peran para
orang tua mendidik, membimbing seorang anak agar mencapai mencapai proses
kedewasaan dan dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat luas.
Kata
Kunci: Gaya Parenting, Indscript, Modern parenting